Jelaskan keterkaitan penyesuaian diri dengan kesehatan mental !
1. Jelaskan keterkaitan penyesuaian diri dengan kesehatan mental !
diri akn lemas ketika mental kita tdk terlalu kuat kran kekuatan kita ad di dlm diri dn mental diri akan lems jika itu tergangggu,semoga membantu
diri kita akan mudah lelah atau lemas krn mental kita yg tidak stabil,dan jg menyebabkan penyakit.
# smg membantu
2. Apa kaitan dari adaptasi dan penyesuaian diri dengan kesehatan mental
karena adaptasi seseorang sangat mempengaruhi kondisi mental karen itu menimbulkan karakter yan baru
3. Apa kaitan dari adaptasi dan penyesuaian diri dengan kesehatan mental
adaptasi adalah menyesuaikan diri terhadap lingkungan jika ia bisa beradaptasi berarti ia lulus seleksi alam yng terus beruba dan menekan yang mempengaruhi fisik( bentuk morfologi, dan fisiologi) dan mental
4. Apabila ada seseorang yang gangguan mental mental Apakah diperbolehkan untuk menjadi seorang Khatib
Jawaban:
tidak, karena seorang khatib harus memiliki pemikiran yang baik, mempunyai wawasan yang luas dan taat beribadah..
5. Mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dari peristiwa-peristiwa yang memilukan itu. Penggunaan kata kerja mental dalam kalimat di atas adalah...
Memikirkan
Penjelasan:
Berdasarkan soal di atas, kata kerja mental yang digunakan adalah kata "Memikirkan". Karena kata tersebut merupakan kata yang memberitahukan tindakan yang dilakukan oleh mereka untuk mencari solusi dari peristiwa peristiwa memilukan yang mereka alami berdasarkan bacaan di atas.
6. Apa yang terjadi jika kesehatan mental atau mental illness tidak di obati
Penjelasan:
pasien akan parah dan kesakitan
maaf kalau salah kk
7. suatu fakta sebagai peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi dapat diketahui dari.. A. Bukti sejarah B. Fakta mental C. Sejarah lisan D. Tradisi lisan E. Fakta sosial
di ketahui ....? A.bukti sejarah
8. bagaimana caranya agar mental kita menjadi kuat ?
Atur mainset agar kegagalan dalam melakukan sesuatu adalah sebuah pelajaran yang berarti agar kedepannya kita tidak akan mengulanginya kembali, jalani kesusahan hidup dengan tenang, dan tetap berpikir jernih.
mohon dikoreksi, semoga bermanfaat
9. peristiwa yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verbal bukan sikap mental yang tampak disebut
Jawaban:
verba tingkah laku
semoga benar:)
10. apa hubungan peristiwa narkoba dengan kondisi masyarakat indonesia saat ini? apakah kondisi ekonomi, kondisi keagamaan, kondosi mental serta perilaku di negeri ini berperan penting terhadap kejadian kejadian itu?
Tentu saja sangat berhubungan. Kondisi2 tersebut sangat berperan penting. Di negara kita banyak sekali problem, yang lebih bnyak dari faktor dalam (yg paling dekat, Sperti teman dan keluarga). Problem yang terjadi menyebabkan mental seseorang rusak, Sehingga secara tidak langsung kondisi keagamaannya pun luntur. Inilah yang menyebabkan seseorang memilih narkoba. Karena menurutnya dalam kondisi seperti itu, tak ada yg dpt membuatnya bahagia kecuali narkoba.
11. Contoh fakta mental, fakta sosial, dan fakta benda pada peristiwa perang dunia I ?
Jawaban:
1. Fakta Mental dalam Sejarah
Apa yang disebut dengan fakta mental? Dalam penelitian sejarah, selain diperlukan fakta atau bukti yang bersifat material, dengan arti dapat dipegang, dilihat, dibaca, diperlukan juga fakta atau bukti yang bersifat nonmateri atau non fisik. Fakta yang bersifat nonfisik inilah yang disebut fakta mental. Fakta mental ini behubungan dengan masalah kejiwaan, rohaniah, dan watak manusia. Dari fakta mental ini kita dapat lebih memahami suatu peristiwa, dari latar belakangnya. Jalannya peristiwa hingga akhir peristiwa. Misalnya, mental orang Aceh yang keras dan tak mudah menyerah, mengakibatkan pihak Belanda kewalahan dalam menghadapi perlawanannya.
Contoh lain adalah fakta mental bahwa sebagian orang Indonesia dapat mudah dipecah-belah oleh politik adu-domba bangsa asing yang menjajahnya. Oleh karena itu, mental sebuah suku atau bangsa sangat memengaruhi perjalanan sejarah bangsa atau suku yang bersangkutan. Fakta mental lainnya adalah rasa trauma dan takut akan kejadian yang pernah dialaminya. Seorang mantan tahanan politik yang pernah dipenjara di Pulau Buru oleh pemerintahan Soeharto karena dicurigai sebagai simpatisan PKI yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965, akan cenderung membenci segala sesuatu yang berhubungan pemerintah Orde Baru.
Begitu pula, orang Irak yang saudara atau kerabatnya meninggal pada masa atau setelah agresi Amerika Serikat tahun 2003 atas Irak, akan mengalami guncagan batin sebagai akibatnya. Mereka akan selalu mengingat betapa mengerikannya akibat yang ditimbulkan oleh peperangan. Selanjutnya, Amerika akan terus dicap sebagai bangsa penjajah oleh orang-orang Irak, meski tak semua warga negara Amerika ikut perang dan menyetujui perang tersebut. Di samping kebencian terhadap Amerika, kekacauan yang makin parah, dengan banyaknya bom bunuh diri, menggoncangkan secara psikologis rakyat Irak.
2. Fakta Sosial dalam Sejarah
Masalah sosial dalam masyarakat dapat memengaruhi peristiwa sejarah. Bahkan tak jarang, sebuah peristiwa sejarah bisa terjadi karena suatu masalah sosial yang sebelumnya dianggap sepele. Banyak fenomena sosial yang pada akhirnya menimbulkan peristiwa sejarah yang gemilang.
Munculnya pemberontakan rakyat etnis Cina terhadap Belanda pada tahun 1740 di Batavia, misalnya, disebabkan oleh masalah sosial. Ketika itu masyarakat keturunan Cina di daerah Jakarta dan sekitarnya berhasil dalam bisnis dagangnya sehingga membuat khawatir pihak Belanda. Belanda takut bahwa perekomomian di Batavia akan dikuasai bangsa Cina. Maka dari itu, untuk membendung perkembangan ini banyak orang Cina yang dihabisi oleh tentara Belanda. Dan untuk selanjutnya, meletuslah beberapa pemberontakan rakyat etnis Cina (dan beberapa pribumi yang bergabung) terhadap Belanda, meski dalam skala yang kecil.
Masalah sosial pun sering muncul ke permukaan setelah peristiwa berlangsung. Peristiwa-peristiwa besar acap kali menimbulkan masalah-masalah sosial yang rumit. Peperangan, misalnya, selalu saja meninggalkan masalah yang tak sedikit, seperti banyaknya anak yang yatim, perempuan yang menjanda, bangunan fisik (gedung, sekolah) yang rusak, terbengkalainya pendidikan dan tatanan ekonomi, dan masalah-masalah yang lainnya.
Contoh lain dari fakta sosial dalam sejarah, misalnya, bangunan berarsitektur Eropa di kota-kota di Indonesia. Ini menandakan bahwa di kota bersangkutan pernah ditempati oleh orang-orang asal Eropa yang membangun rumah atau gedung dengan gaya arsitektur yang tak jauh beda dengan di negara asalnya.
Penjelasan:maaf kalau salah
12. peristiwa besar yg menjadi penghibur hati dan mental rasulullah saw
jawabannya isra' dan mi'raj nabi muhammad saw
maaf ya kalau jawabannya salah saya cuma mau bantu
rassullah / nabi muhammad memanah
13. Berikut ini yang bukan merupakan aktivitas utama sosialisasi adalah A. Bekerja keras B. Belajar C. Penyesuaian D. Pengalaman mental
D. Pengalaman mental
maaf kalok salah
14. kenapa terjadi perkembangan mental remaja?
Jawaban:
tren yang kian tinggi ini makin di perparah dengan berberapa tantangan
1) kurangnya informasi terkait kesehatan mental yang terveritikasi keberadaannya.
Penjelasan:
semoga membantu
☺️
15. mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dari peristiwa-peristiwa yang memilukan itu kata kerja mental dalam kalimat di atas ditunjukkan oleh kata
Jawaban:
Kata kerja mental yang digunakan pada teks di atas adalah kata "Memikirkan"
Penjelasan:
Pada dasarnya, kata kerja mental adalah kata yang menyatakan tindakan atau hal yang dilakukan seseorang ketika ia sedang mengalami suatu kejadian atau peristiwa. Dengan kata lain, kata kerja mental ini adalah kata yang memberitahukan kegiatan yang dilakukan seseorang/segala hal yang akan dilakukan seseorang ketika sedang mengalami suatu hal atau kejadian. Kata kerja ini sendiri Biasanya digunakan dalam teks yang berupa cerita, atau dengan kata lain, kata kerja mental merupakan ciri kebahasaan dari banyak teks yang berbentuk cerita. Karena, dalam sebuah cerita yang umumnya memberitahukan sebuah peristiwa, tentunya akan menggunakan kata kerja mental sebagai pemberitahu tindakan yang akan dilakukan setelah suatu peristiwa terjadi.
Berdasarkan soal di atas, kata kerja mental yang digunakan adalah kata "Memikirkan". Karena, kata tersebut merupakan kata yang memberitahukan tindakan yang dilakukan oleh mereka untuk mencari solusi dari peristiwa peristiwa memilukan yang mereka alami berdasarkan bacaan di atas. Kata "Memikirkan" sendiri adalah salah satu jenis kata kerja mental, karena kata "Memikirkan" sendiri juga tergolong dalam suatu tindakan dan kegiatan. Maka dari itu, tidak tepat jika tergolong sebagai kata sifat maupun kata benda.
Semoga bermanfaat :)
16. mengapa fakta mental memiliki hubungan erat dengan suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat
karna mental adalah sikap yang didapat dari lingkurang dan mempengaruhi pisikologi seseorang.
17. kemukakan 3 fakta mental dari peristiwa sumpah pemuda 28 oktober 1928
1. Sikap Presiden mengundurkan diri sebagai Presiden karena masyarakat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jabatan
2. Presiden Soeharto dalam meredam unjuk rasa
3. Bersatunya para Pemudi-Pemuda
18. pada gempa bumi tektonik 27 mei 2006,fakta mental dan fakta sosial apa yang ada dalam peristiwa tersebut
akibat pergeseran lapisan litosfer
19. berikanlah 2 contoh fakta mental peristiwa perang zaman dulu
Jawaban:
1. Fakta Mental dalam Sejarah
Apa yang disebut dengan fakta mental? Dalam penelitian sejarah, selain diperlukan fakta atau bukti yang bersifat material, dengan arti dapat dipegang, dilihat, dibaca, diperlukan juga fakta atau bukti yang bersifat nonmateri atau non fisik. Fakta yang bersifat nonfisik inilah yang disebut fakta mental. Fakta mental ini behubungan dengan masalah kejiwaan, rohaniah, dan watak manusia. Dari fakta mental ini kita dapat lebih memahami suatu peristiwa, dari latar belakangnya. Jalannya peristiwa hingga akhir peristiwa. Misalnya, mental orang Aceh yang keras dan tak mudah menyerah, mengakibatkan pihak Belanda kewalahan dalam menghadapi perlawanannya.
Contoh lain adalah fakta mental bahwa sebagian orang Indonesia dapat mudah dipecah-belah oleh politik adu-domba bangsa asing yang menjajahnya. Oleh karena itu, mental sebuah suku atau bangsa sangat memengaruhi perjalanan sejarah bangsa atau suku yang bersangkutan. Fakta mental lainnya adalah rasa trauma dan takut akan kejadian yang pernah dialaminya. Seorang mantan tahanan politik yang pernah dipenjara di Pulau Buru oleh pemerintahan Soeharto karena dicurigai sebagai simpatisan PKI yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965, akan cenderung membenci segala sesuatu yang berhubungan pemerintah Orde Baru.
Begitu pula, orang Irak yang saudara atau kerabatnya meninggal pada masa atau setelah agresi Amerika Serikat tahun 2003 atas Irak, akan mengalami guncagan batin sebagai akibatnya. Mereka akan selalu mengingat betapa mengerikannya akibat yang ditimbulkan oleh peperangan. Selanjutnya, Amerika akan terus dicap sebagai bangsa penjajah oleh orang-orang Irak, meski tak semua warga negara Amerika ikut perang dan menyetujui perang tersebut. Di samping kebencian terhadap Amerika, kekacauan yang makin parah, dengan banyaknya bom bunuh diri, menggoncangkan secara psikologis rakyat Irak.
2. Fakta Sosial dalam Sejarah
Masalah sosial dalam masyarakat dapat memengaruhi peristiwa sejarah. Bahkan tak jarang, sebuah peristiwa sejarah bisa terjadi karena suatu masalah sosial yang sebelumnya dianggap sepele. Banyak fenomena sosial yang pada akhirnya menimbulkan peristiwa sejarah yang gemilang.
Munculnya pemberontakan rakyat etnis Cina terhadap Belanda pada tahun 1740 di Batavia, misalnya, disebabkan oleh masalah sosial. Ketika itu masyarakat keturunan Cina di daerah Jakarta dan sekitarnya berhasil dalam bisnis dagangnya sehingga membuat khawatir pihak Belanda. Belanda takut bahwa perekomomian di Batavia akan dikuasai bangsa Cina. Maka dari itu, untuk membendung perkembangan ini banyak orang Cina yang dihabisi oleh tentara Belanda. Dan untuk selanjutnya, meletuslah beberapa pemberontakan rakyat etnis Cina (dan beberapa pribumi yang bergabung) terhadap Belanda, meski dalam skala yang kecil.
Masalah sosial pun sering muncul ke permukaan setelah peristiwa berlangsung. Peristiwa-peristiwa besar acap kali menimbulkan masalah-masalah sosial yang rumit. Peperangan, misalnya, selalu saja meninggalkan masalah yang tak sedikit, seperti banyaknya anak yang yatim, perempuan yang menjanda, bangunan fisik (gedung, sekolah) yang rusak, terbengkalainya pendidikan dan tatanan ekonomi, dan masalah-masalah yang lainnya.
Contoh lain dari fakta sosial dalam sejarah, misalnya, bangunan berarsitektur Eropa di kota-kota di Indonesia. Ini menandakan bahwa di kota bersangkutan pernah ditempati oleh orang-orang asal Eropa yang membangun rumah atau gedung dengan gaya arsitektur yang tak jauh beda dengan di negara asalnya.
Penjelasan:
20. peristiwa besar yg menjadi penghibur hati dan mental rasulullah
Jawaban:
Isra mi'raj
Penjelasan:
Menjadi penghibur rasulullah setelah kematian dua orang yang di cintai nya:khadijah binti khuwailid
Abu thalib
0 Comments